Biarkan cinta datang karena telah terbiasa

Seperti biasa, hari libur adalah hari yang menyenangkan bagi para pelajar, begitu juga gue, hari libur dadakan karena kabut asap yang semakin menebal ini membuat para siswa disekolah gue bersorak sorai gembira ketika sang kepala sekolah memberi pengumuman bahwa kami libur untuk satu minggu kedepan .

 Selama 2 hari menjalani liburan ini, gue ngerasa sedikit bosan, karena selain ngeblog, baca buku dan nonton tv, gue gak ada kerjaan lain, gue butuh teman untuk diajak pergi, ya sekedar untuk nongkrong dan membicarakan hal-hal yang membuat tertawa ataupun curhat curhat gak jelas .
pucuk dicinta ulam tiba, one of my friend, named Adji, sent a text to me . "Njir, nongki yok, habis itu sekalian tidur dirumah lo, gue ajak Gunawan juga"
Well, karena gue juga lagi pengen keluar ya gue bales aja "Oke sip, jemput gue ya"


17 menit 48 detik berselang (niat banget ngitung nya) , Adji sama Gunawan dateng, gue langsung ambil kunci mobil dan keluar, kebetulan gue sendiri di rumah, papa mama gue di apotik, dan kedua adek gue lagi dirumah nenek .

"Parkirin aja motor lo di garasi, kita naik mobil gue aja" Adji pun memakirkan motornya di sebelah motor gue yang ada didalam garasi .

Kami pun naik mobil dan mulai memasuki jalan raya "Mau kemana?" tanya gue .
"Ke Cafe kak Azzura saja!!" Gunawan mulai gila .
"Ck, nggak ah, kita ke Wiyuka aja yuk, belum pernah gue kesana"
"Ah benar juga ayo kita kesana" Adji mengiyakan .


Sesampainya di Wiyuka, Cafe tidak terlalu dalam suasana yang ramai. Yeah, its a good choice to come here .
 Gue memesan black robusta coffee, Adji Moccachino Latte sedangkan Gunawan teh manis, haha bercanda dia pesen Cappucino dan sebagai penyumpal mulut untuk ngobrol ngobrol gak jelas nanti. we order a french fries ukuran Jumbo serta italian sausage . benar-benar menghabiskan uang untuk hal yang tidak perlu.

"Jadi gimana?  cocok nggak lo sama indah?" gue membuka pembicaraan .
"Gue sih cocok, anaknya baik, tapi ada satu hal yang mengganjal" Adji menjawab
"Kenapa, lo masih bisa belum moveon?"
"Bukan, ada seorang cewek, adek kelas kita juga, sama-sama fans Manchester United kayak gue, entah kenapa chat sama dia lebih nyaman ketimbang sama Indah, tapi dia baru jadian"
"Ohh, haha, i know that girl, her house is front of my house" Gunawan tertawa .

Setelah mendengar perkataan Gunawan tadi, gue tau siapa cewek yang dimaksud Adji, gue dulu pernah jodohin tuh cewek sama Adji, tapi saat itu Adji nggak mau, dia bilang dia belum mau pacaran, dia nggak punya rasa sama tuh cewek, kalau kata gue sih dia belum moveon dari mantan pacarnya karena diselingkuhin padahal udah pacaran hampir 3 tahun, yah moveon memang susah, but life its going on right?

"Kan gue bilang dulu, makanya dengerin gue, lo sih" gue menyeruput kopi robusta gue .
"Sorry bro, gue kan gak bilang gue nyesel, gue cuman bilang ada yang mengganjal"
"Banyak alasan lo, terus sekarang lo mau yang mana?"
"Entahlah, sepertinya gue bingung"
"Udah lo sama Indah aja" Gunawan memotong pembicaraan .
"Gue belum ada rasa sama dia"
"Entar lo nyesel lagi, udah lanjutin aja, biarkan cinta datang karena telah terbiasa"
"Bener juga kata kata lo, baiklah gue coba"

Satu hal yang baru gue sadari setelah tanpa sengaja gue melontarkan kata-kata "Biarkanlah cinta datang karena telah terbiasa"
Gue yang selama ini selalu menolak cewek yang suka sama gue adalah hal yang salah, seharusnya gue membiarkan mereka memasuki kehidupan gue, mungkin karena telah terbiasa beberapa dari mereka akan menimbulkan rasa suka atau apalah itu .

Gue termenung sembari mengaduk kopi yang hampir dingin, gue seperti agak menyesali ternyata yang selama ini gue lakukan salah, padahal gue udah sering nyesal karena terlambat suka sama cewek, ketika dia jomblo dan selalu ada buat gue, gue gak peka, gue biasa-biasa aja, tapi ketika gue baru menyadari, dia udah milik orang lain, terlalu sering kejadian seperti itu . mulai saat ini gue nggak mau hal itu terjadi lagi, gue akan lebih mempersilahkan orang masuk ke kehidupan gue .

"Bro, lo mikir apaan?" Gunawan ngedorong kepala gue .
"haha, nggak kenapa-napa kok"
"Halah lo jangan bohong, ada itu yang lo pikirin, daripada mikir yang aneh-aneh, mending kita nonton MU lawan Liverpool aja"
"Oke, kalah itu MU paling"
Adji tiba-tiba ngelempar satu batang french fries kemuka gue "Enak aja, pasti menang coy"

Kami pun melanjutkan pembicaraan tak berguna kami di cafe itu, mulai dari kisah cinta, sepak bola, bahkan ngerumpi gak jelas ala tante tante .

That's it .



Hai readers, jangan sampai kalian menyesal ya, gara-gara terlambat untuk memiliki seseorang, terkadang cinta bisa datang darimana saja, dari hal yang tak pernah kita duga, dan orang yang tak pernah kita tau siapa .
Kopi dan Kue

Belajar dari buaian hingga ke liang lahat---

2 Komentar

  1. Balasan
    1. Makasih teman ^^ sering-sering baca tulisan di blog saya dan jangan lupa share ke teman-teman kamu ya :)

      Hapus
Lebih baru Lebih lama