Aku mencintai seseorang yang tidak pernah menyadari kehadiranku.
Waktu yang berjalan dengan cepat, membantuku untuk
melupakan semua perasaan yang ada didalan hati, perasaan yang tidak ada
arti dalam hidupnya.
Selama waktu terus berjalan, hatiku mulai memilih yang lain. Tapi, disaat aku mencoba, hatiku berkata tidak. dan aku menyadari bahwa aku tidak bisa.
Aku tersadar.. bahwa aku tidak ada alasan untuk mempunyai perasaan ini..
Aku mencintai seseorang yang lebih memilih untuk tidak mengetahui perasaanku.
Aku mencintai seseorang yang sudah jelas tidak akan membalas perasaanku ini.
Aku mencintai seseorang yang sudah jelas tidak akan membalas perasaanku ini.
Sedikit demi sedikit air mata ini mengalir. dari hanya
setetes, kemudian menjadi sebuah tetesan dasyat. Sebuah tetesan air yang
tidak pernah ku keluarkan dengan sengaja.
Seketika perasaan ini sudah membingungkan hati, aku memilih
untuk melupakan perasaan ini.
Perasaan yang sangat menggoreskan luka dihati.
Perasaan yang sangat menggoreskan luka dihati.

Perasaan yang begitu melekat dalam hatiku, perasaan yang
begitu sangat ingin dimengerti ini, seketika mulai mengerti.
Hatiku
mulai mengerti bahwa perasaan ini tidak akan pernah terbalaskan.
Perlahan, semua terlupakan begitu saja.
Selama waktu terus berjalan, hatiku mulai memilih yang lain. Tapi, disaat aku mencoba, hatiku berkata tidak. dan aku menyadari bahwa aku tidak bisa.
seketika itulah aku baru menyadari bahwa hatiku lebih
memilih dia. Dia, orang yang membuat perasaan ini muncul kembali.
Perasaan yang tak pernah terbalaskan.
mengapa? mengapa perasaan itu datang kembali?
Aku tersadar.. bahwa aku tidak ada alasan untuk mempunyai perasaan ini..
Tags:
Eunoia