Ini adalah cerita gue dengan seorang sahabat yang paling gue bisa percaya, Adji . Cerita ini tak sengaja nyempil di dalam percakapan kami saat diatas motor ketika pulang sekolah . Cerita ini mucul karena tanpa sengaja kami mempunyai masalah yang sama, yaitu mengharapkan seseorang yang salah, kami tau itu tetapi kami tetap terus bertahan dengan harapan seakan-seakan mereka akan meninggalkan 'kekasih' mereka saat ini dan mencoba untuk berpaling kami . Kami seperti ini bukan kami tidak laku, sampai-sampai mengharapkan kekasih orang, tetapi kami seperti ini karena kami mempunyai luka yang sangat dalam di masa lalu ketika kami menjalani hubungan dengan kekasih terakhir masing-masing . (Cerita tentang luka kami berdua akan diceritakan di cerita selanjutnya)
Karena luka itu lah kami tidak ingin menjalin hubungan dengan cewek yang salah, kami tidak ingin merasakan sakit yang terjadi setelah sakit, kami hanya ingin merasakan kebahagiaan, memang jikalau kami pacaran dengan mereka yang kami harapkan pasti akan putus juga, tapi setidaknya kami ingin bahagia dalam menjalani hari-hari kami dengan mereka sebelum hari 'putus' itu datang .
Mungkin kalian akan bertanya, mengapa yang kami suka adalah cewek yang sudah mempunyai cowok, apa nggak ada cewek lain yang secara de facto dan de jure tidak mempunyai cowok . sekali lagi gue tekankan kami tekankan ini masalah hati, ketika hati ingin meronta terhadap kebahagian nya, KITA BISA APA?
Sampai pada suatu hari, gue mencapai 'Titik jemu' disebabkan karena gue tersadar ternyata selama ini dia yang gue kira sudah mulai ingin mencoba berinteraksi dengan gue kembali ternyata salah besar dan yang terjadi ternyata malah kebalikan nya.
saat itu gue coba message dia setelah 4 bulan lebih karena dulu gue mempunyai masalah dengan cowoknya . sehingga sejak saat itu dia tak pernah mau message bahkan dia sampe ngedelcont gue . (Cerita ini baca di Seberapa pedih aku menunggu )
Oke setelah itu, message gue yang terdiri dari 20-an kata hanya dibalas dengan 4-8 kata saja,gue masih maklumin mungkin dia masih marah sama gue, sampai akhirnya saat gue ngajak Like for like di ask.fm dia cuman ngeread doang, gue kira dia lupa bales atau chat gue ketutup promote yang dia broadcast sebelumnya, pengen nge PING!!! sih tapi jangan lah, gue masih cari aman supaya gak masalah lagi, dan akhirnya tuh message gak dibales sampe pagi, okelah gue terima aja, mungkin dia lupa bales . kemudian, saat pulang sekolah gue pulang sama Adji, dan ditempat parkir gue berpapasan denganya, berharap ada interaksi diantara kami, ternyata dia hanya ngeliat gue dan langsung pergi melewati gue, yep, hati gue hancur ketika melihat tas biru cyan nya pergi menjauhi gue yang hanya bisa diam . gue nggak tau harus ngapain .
saat diatas motor, gue hanya diam diboncengan sampai Adji membuyarkan suasana hening ini
"Sul, kemaren gue di ruang OSIS ngomong sama dia, gue becandain dia, gue bilang kemaren bg liat pacar *nama dia* lagi jalan sama cewek lain"
"terus dia bilang apa?" tanya gua
"dia bilang masa sih bg, tapi aku nggak akan percaya kalau belum liat buktinya . terus gue panggil Bagas. nih tanya aja sama abang ini, dia juga ngeliat kemaren . terus Bagas bilang iya kemaren bg juga ngeliat dia di jalan baru boncengan sama cewek, abang kira kamu, ternyata bukan"
"Terus, terus?" gue rada kepo
"Dia bilang iya bg? aku tetap nggak percaya sampai ngeliat pake mata kepala aku sendiri terus Bagas bilang sampai kapan kamu mau pacaran sama dia, nggak enak kan kalau beda sekolah terus dia jawab kalau bisa selamanya bg, yah namanya juga sayang mau gimana lagi kan bg dia tertawa sedikit. gue bilang aja sama dia *nama dia* tau nggak? kakak bg aja udah pacaran 7 tahun lebih putus karena cowoknya ternyata selingkuh sama cewek lain, itu udah 7 tahun lo, nah *nama dia* baru berapa lama? emang tau dia gimana orangya, dia kan beda sekolah"
"Terus terus, dia bilang apa?"
"Dia bilang hari esok nggak ada yang tau kan bg, tapi setidaknya untuk saat ini aku masih ingin berada disamping nya, yah masalah putus itu pasti akan terjadi bg, tapi setidaknya mari menikmati yang kita suka selagi bisa"
"Oh gituu, sepertinya dia memang masih akan lama dengan cowoknya, gue sepertinya akan berhenti untuk ngejar dia Dji"
"Kenapa? bukan nya lo sayang banget sama dia"
"Bukan nya begitu . . . . ."
"Terus kenapa?"
Gue hanya tertawa sedikit. kemudian mulai bercerita . . . . .
Lo pernahkan berharap pada seseorang . Lo berharap kebaikan nya, kehadiran nya, perhatian nya, kasih sayang nya, tapi .....
Lo pasti sering dikecewakan nya, menangis karena nya, disakiti olehnya? lalu pantaskah lo masih berharap pada nya? ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu adakah kebahagiaan yang lo dapatkan? Apakah dengan kecewa lo, dia berubah jadi baik? Apakah dengan tangis lo, dia akan hadir? Ataukah dengan perasaan sakit hati lo, dia menyayangi lo?
mungkin jawaban nya TIDAK .
Jadi, bukankah saat ini saatnya untuk lo pergi, berpaling, menjauh? setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu. berpalinglah untuk tetesan air mata itu. menjauhlah untuk membahagiakan hati lo . Sulitkah itu bagi lo?
Jika "IYA"
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkan lo, mempedulikan lo, apalagi memikirkan lo .
Tanpa lo sadari, lo udah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosong lo . sedikit kata darinya udah membuat lo merasa diperhatikan . sedikit senyum darinya sudah membuat lo pikir dia peduli . sedikit kabar darinya sudah membuat lo terlena, tak beranjak .
yah . . .
semua yang sedikit itu aja udah buat lo bahagia, yang sedikit bahkan semu, udah buat lo untuk bertahan . Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG, tak pernah dia pikirkan, bukan apa-apa untuknya, DIA NGGAK TAU, NGGAK AKAN PEDULI .
dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang lo akan kecewa, menangis dan sakit hati lagi .
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya lo melangkah, mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai .
Jangan bertahan untuk harapan yang tak pernah ada, jangan menunggu hembus angin yang lalu, jangan sampai lo terbangun dalam keadaan remuk .
Selagi lo bisa berdiri, selagi airmata lo belum habis, selagi hati lo belum bernanah. Biarkanlah sakitnya terasa hari ini, esok luka itu akan mengering, biarlah dia menjadi bagian kenangan lo . Tapi dia tak lagi menghancurkan lo, Bahkan ketika lo pergi dia tak akan menangisi lo, Mungkin dia tak menyadarinya karena lo bukan yang diharapkannya .
Lo bukan yang dipikirkan nya, lo bukanlah apa-apa baginya, jangan pernah menoleh lagi untuknya, jika hari ini hari lo sadar siapa dia . Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi, dia akan tetap menjadi orang yang sama, yang tak pernah memperdulikan lo, yang hanya memberi lo sedikit kata, sedikit senyum, yang menumpahkan air mata lo, menggoreskan rasa kecewa, dan mengguratkan luka dihati lo, maka . . . .
PERGILAH, PERGILAH !
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa lo, biarkan lah airmata itu menetes sederas nya, dan biarlah rasa sakit itu menghujam dalam, tapi itu yang TERAKHIR untuknya, itu yang TERAKHIR
dan seharusnya kita semua harus INGAT! Allah tidak menciptakan satu orang didunia ini, bukalah hati lo, diluar sana masih banyak yang membutuhkan lo, cukuplah diri lo untuk mereka yang siap menerima cinta lo, yang lebih menghargai lo .
Cerita gue selesai, dan Adji hanya terdiam . selang waktu setelah itu Adji mulai membuka mulut "Sepertinya lo ada benarnya, apa gue juga harus melupakan *nama doi Adji* ya?"
"Itu pilihan lo dji, pilihan lo, kita manusia selalu dihadapkan dengan pilihan, dan kita manusia juga harus memilih salah satu dari sekian pilihan tersebut"
Karena luka itu lah kami tidak ingin menjalin hubungan dengan cewek yang salah, kami tidak ingin merasakan sakit yang terjadi setelah sakit, kami hanya ingin merasakan kebahagiaan, memang jikalau kami pacaran dengan mereka yang kami harapkan pasti akan putus juga, tapi setidaknya kami ingin bahagia dalam menjalani hari-hari kami dengan mereka sebelum hari 'putus' itu datang .
Maka terputar lah lagu The Rain - Gagal Bersembunyi
hei apa kabarmu jauh di sana
tiba-tiba teringat cerita yang pernah kita upayakan
ku pikir aku berhasil melupakanmu
berani-beraninya kenangan itu datang tersenyum
meskipun jalan kita tak bertemu
tapi tetap indah bagiku, semoga juga bagimu
kau tahu aku merelakanmu
aku cuma rindu, aku cuma rindu
takkan mencoba tuk merebutmu
aku cuma rindu, itu saja
gagal, kali ini gagal bersembunyi
di balik kata-kata bijak yang selalu mampu membuat aku
terlihat tangguh
padahal hancur lebur harapan
yang terlanjur ku percaya ahaaa haaa
meskipun jalan kita tak bertemu
tapi tetap indah bagiku, semoga juga bagimu
kau tahu aku merelakanmu
aku cuma rindu, aku cuma rindu
takkan mencoba tuk merebutmu
aku cuma rindu, itu saja
dan senyuman itu masih selalu menenangkanku
kau tahu aku merelakanmu
aku cuma rindu, aku cuma rindu
takkan mencoba tuk merebutmu
aku cuma rindu, itu saja, itu saja, itu saja
Sampai pada suatu hari, gue mencapai 'Titik jemu' disebabkan karena gue tersadar ternyata selama ini dia yang gue kira sudah mulai ingin mencoba berinteraksi dengan gue kembali ternyata salah besar dan yang terjadi ternyata malah kebalikan nya.
saat itu gue coba message dia setelah 4 bulan lebih karena dulu gue mempunyai masalah dengan cowoknya . sehingga sejak saat itu dia tak pernah mau message bahkan dia sampe ngedelcont gue . (Cerita ini baca di Seberapa pedih aku menunggu )
Oke setelah itu, message gue yang terdiri dari 20-an kata hanya dibalas dengan 4-8 kata saja,gue masih maklumin mungkin dia masih marah sama gue, sampai akhirnya saat gue ngajak Like for like di ask.fm dia cuman ngeread doang, gue kira dia lupa bales atau chat gue ketutup promote yang dia broadcast sebelumnya, pengen nge PING!!! sih tapi jangan lah, gue masih cari aman supaya gak masalah lagi, dan akhirnya tuh message gak dibales sampe pagi, okelah gue terima aja, mungkin dia lupa bales . kemudian, saat pulang sekolah gue pulang sama Adji, dan ditempat parkir gue berpapasan denganya, berharap ada interaksi diantara kami, ternyata dia hanya ngeliat gue dan langsung pergi melewati gue, yep, hati gue hancur ketika melihat tas biru cyan nya pergi menjauhi gue yang hanya bisa diam . gue nggak tau harus ngapain .
saat diatas motor, gue hanya diam diboncengan sampai Adji membuyarkan suasana hening ini
"Sul, kemaren gue di ruang OSIS ngomong sama dia, gue becandain dia, gue bilang kemaren bg liat pacar *nama dia* lagi jalan sama cewek lain"
"terus dia bilang apa?" tanya gua
"dia bilang masa sih bg, tapi aku nggak akan percaya kalau belum liat buktinya . terus gue panggil Bagas. nih tanya aja sama abang ini, dia juga ngeliat kemaren . terus Bagas bilang iya kemaren bg juga ngeliat dia di jalan baru boncengan sama cewek, abang kira kamu, ternyata bukan"
"Terus, terus?" gue rada kepo
"Dia bilang iya bg? aku tetap nggak percaya sampai ngeliat pake mata kepala aku sendiri terus Bagas bilang sampai kapan kamu mau pacaran sama dia, nggak enak kan kalau beda sekolah terus dia jawab kalau bisa selamanya bg, yah namanya juga sayang mau gimana lagi kan bg dia tertawa sedikit. gue bilang aja sama dia *nama dia* tau nggak? kakak bg aja udah pacaran 7 tahun lebih putus karena cowoknya ternyata selingkuh sama cewek lain, itu udah 7 tahun lo, nah *nama dia* baru berapa lama? emang tau dia gimana orangya, dia kan beda sekolah"
"Terus terus, dia bilang apa?"
"Dia bilang hari esok nggak ada yang tau kan bg, tapi setidaknya untuk saat ini aku masih ingin berada disamping nya, yah masalah putus itu pasti akan terjadi bg, tapi setidaknya mari menikmati yang kita suka selagi bisa"
"Oh gituu, sepertinya dia memang masih akan lama dengan cowoknya, gue sepertinya akan berhenti untuk ngejar dia Dji"
"Kenapa? bukan nya lo sayang banget sama dia"
"Bukan nya begitu . . . . ."
"Terus kenapa?"
Gue hanya tertawa sedikit. kemudian mulai bercerita . . . . .
Lo pernahkan berharap pada seseorang . Lo berharap kebaikan nya, kehadiran nya, perhatian nya, kasih sayang nya, tapi .....
Lo pasti sering dikecewakan nya, menangis karena nya, disakiti olehnya? lalu pantaskah lo masih berharap pada nya? ataukah dalam kecewa, dalam tangis dan dalam sakit itu adakah kebahagiaan yang lo dapatkan? Apakah dengan kecewa lo, dia berubah jadi baik? Apakah dengan tangis lo, dia akan hadir? Ataukah dengan perasaan sakit hati lo, dia menyayangi lo?
mungkin jawaban nya TIDAK .
Jadi, bukankah saat ini saatnya untuk lo pergi, berpaling, menjauh? setidaknya pergilah dari rasa kecewa itu. berpalinglah untuk tetesan air mata itu. menjauhlah untuk membahagiakan hati lo . Sulitkah itu bagi lo?
Jika "IYA"
Pikirkanlah betapa dia tak pernah mengharapkan lo, mempedulikan lo, apalagi memikirkan lo .
Tanpa lo sadari, lo udah hanyut dalam harapan, impian dan angan kosong lo . sedikit kata darinya udah membuat lo merasa diperhatikan . sedikit senyum darinya sudah membuat lo pikir dia peduli . sedikit kabar darinya sudah membuat lo terlena, tak beranjak .
yah . . .
semua yang sedikit itu aja udah buat lo bahagia, yang sedikit bahkan semu, udah buat lo untuk bertahan . Untuk apa?
Untuk sesuatu yang KOSONG, tak pernah dia pikirkan, bukan apa-apa untuknya, DIA NGGAK TAU, NGGAK AKAN PEDULI .
dan esok, lusa, nanti ataupun detik yang akan datang lo akan kecewa, menangis dan sakit hati lagi .
Tidakkah semua itu CUKUP?
Saatnya lo melangkah, mendaki di terjal kehidupan dan mengalir bagai sungai .
Jangan bertahan untuk harapan yang tak pernah ada, jangan menunggu hembus angin yang lalu, jangan sampai lo terbangun dalam keadaan remuk .
Selagi lo bisa berdiri, selagi airmata lo belum habis, selagi hati lo belum bernanah. Biarkanlah sakitnya terasa hari ini, esok luka itu akan mengering, biarlah dia menjadi bagian kenangan lo . Tapi dia tak lagi menghancurkan lo, Bahkan ketika lo pergi dia tak akan menangisi lo, Mungkin dia tak menyadarinya karena lo bukan yang diharapkannya .
Lo bukan yang dipikirkan nya, lo bukanlah apa-apa baginya, jangan pernah menoleh lagi untuknya, jika hari ini hari lo sadar siapa dia . Besok, tahun depan, sepuluh tahun lagi, dia akan tetap menjadi orang yang sama, yang tak pernah memperdulikan lo, yang hanya memberi lo sedikit kata, sedikit senyum, yang menumpahkan air mata lo, menggoreskan rasa kecewa, dan mengguratkan luka dihati lo, maka . . . .
PERGILAH, PERGILAH !
Biarkan hari ini adalah akhir kecewa lo, biarkan lah airmata itu menetes sederas nya, dan biarlah rasa sakit itu menghujam dalam, tapi itu yang TERAKHIR untuknya, itu yang TERAKHIR
dan seharusnya kita semua harus INGAT! Allah tidak menciptakan satu orang didunia ini, bukalah hati lo, diluar sana masih banyak yang membutuhkan lo, cukuplah diri lo untuk mereka yang siap menerima cinta lo, yang lebih menghargai lo .
Cerita gue selesai, dan Adji hanya terdiam . selang waktu setelah itu Adji mulai membuka mulut "Sepertinya lo ada benarnya, apa gue juga harus melupakan *nama doi Adji* ya?"
"Itu pilihan lo dji, pilihan lo, kita manusia selalu dihadapkan dengan pilihan, dan kita manusia juga harus memilih salah satu dari sekian pilihan tersebut"
-FIN-
Tags:
Eunoia
Bagus tan :v
BalasHapus