Time flies so fast..


Sudah 2 tahun lebih ternyata, sejak terakhir kali aku menulis blog ini..
Diantara 2 tahun itu? banyak sekali hal yang sudah berubah, ya seperti dulu aku yang masih menjadi seorang siswa dengan seragam putih abu-abu yang setiap jam 7 pagi kudu buru-buru pergi ke sekolah, sekarang sudah menjadi mahasiswa kedokteran yang tiap minggu begadang cari jurnal buat bahan bacaan diskusi (sebenernya buat ngisi LTM, hehe).

Yahh, sedikit intermezzo sebelum menulis kembali disela-sela kesibukan ini (padahal lagi libur semester...), aku akan menceritakan dulu kenapa kembali menulis blog ini setelah vakum yang begitu lama. Begitu lama hingga postingan awalku setelah vakum yang lama ini berjudul TIME FLIES SO FAST..

Jadi, waktu kemaren aku kelar ujian blok yang terakhir, penulis (baca: aku) ga ada kerjaan sehingga dia mulai membaca lagi novel-novel yang ada di lemari bukunya yang berantakan. Nah, pas baca novel-novel itu, hasrat ingin menulis mulai muncul kembali setelah sekian lama, hahah. (FYI cita-cita kedua setelah dokter adalah penulis). Gak lama kemudian, otak atik laptop akhirnya buka ini blog deh, baca cerita-cerita lama yang aku buat dulu, yang dari aku tulis pas masih jadi anak SMP bebal yang sering dimarahin emak karena sering kabur ke warnet  sampai tulisan terakhirku yang ditulis ketika galau-galaunya di akhir masa putih abu-abu. Setelah membaca manuskrip-manuskrip tua itu, hasrat menulis ini semakin BERGEJOLAK!!

Tapi.... saat itu masih belum menulis hehe, masih berupa hasrat saja.  Hmm, jadi kapan sebenernya aku memutuskan untuk menulis kembali? yaitu ketika aku balik ke Jakarta untuk ber-idul fitri alias berlebaran. Ketika itu, aku diajak beberapa teman untuk nobar Piala Dunia. Dijanjikan untuk bertemu di McDonald Plaza Festival pukul 21.00
Jadi, berangkatlah aku sesuai jadwal yang sudah diatur. nah, disaat perjalananku menuju lokasi, aku melewati kawasan elit Sudirman, dimana tempat gedung-gedung pencakar langit saling berlomba untuk memperlihatkan kelihaian arsitek yang mendesain mereka. alih-alih, malam itu begitu sepi karena kebanyakan rakyat Jakarta yang sering bikin macet karena gak mau naik angkutan umum pada balik ke kampungnya masing-masing. Membuat jalanan begitu sepi, dan kesepian jakarta itulah yang membuatku mulai menyadari banyak hal, ya banyak hal.
Padahal sedari kecil aku selalu melewati daerah ini, tapi baru malam itu aku mulai merasakan bahwa dunia sudah sangat berubah dengan cepat. Banyak hal itulah yang membuatku menulis lagi.

Aku menyadari bahwa, bukan hanya tempat ini, tapi diriku sendiri dalam melihat dunia, yang diwakilkan oleh tempat ini pada malam itu , sudah banyak berubah. Dari segi apapun.
Dulu ketika masih kecil, aku melihat gedung-gedung ini sebagai bangunan yang keren, yang dibangun dengan mudah seperti mainan lego yang sering kubuat, bahkan saat itu aku berkata aku akan membangun geduang ketika sudah besar nanti. Beranjak remaja, aku mulai melihat bahwa gedung-gedung ini adalah bangunan tempat orang-orang yang sukses, yang memakai kemeja berdasi dan pulang pergi naik mobil, aku ingin tinggal di Jakarta ketika sudah besar nanti pikirku, ingin sekali.
Kini? aku melihat bahwa gedung-gedung, pembangunan MRT, jalan layang dan sebagainya adalah sebuah percepatan pembangunan yang tidak mungkin akan melibatkanku didalamnya. Aku hanya dapat melihat keindahannya, melihat berbagai nama dan merk perusahaan yang terpampang besar-besar di atas gedung-gedung itu sebagai suatu keindahan yang hanya dapat dilihat. karena DOKTER tak akan bekerja di gedung-gedung indah itu cetusku. Haha.

Tertawa sedikit karena mencetuskan pikiran bahwa dokter tak akan bekerja di gedung-gedung itu. Aku seperti menusuk diriku sendiri karena sadar bahwa aku telah banyak membunuh impian-impian dan harapan masa kecilku, aku juga sering melakukan beberapa hal yang pasti diriku di masa kecil dulu kecewa melihatku yang sekarang.

Waktu, ternyata memang berjalan begitu cepat sehingga dalam 10 tahun bisa merubah kepolosan seorang anak yang selalu memutar globe dan membolakbalikkan atlas untuk menghapal nama-nama negara dan ibukotanya menjadi seorang yang hanya berpikir bagaimana ia bisa menikmati hidup dengan egonya yang tak terbendung. Bagaimana dengan 10 tahun kemudian? Perubahan apalagi yang waktu akan lakukan padaku.

Rasanya sedih, ketika kau tau bahwa kau tak bisa kembali dan harus maju terus demi menyelamatkan dirimu sendiri. Sedih ketika kau mulai menyadari bahwa kau adalah seorang dewasa yang harus bertanggungjawab dan memiliki beban atas dirimu sendiri. Sedih ketika kau menyadari bahwa setiap langkah yang akan kau buat akan menentukan bagaimana dirimu kedepannya. Sedih ketika kau menyadari bahwa kau bukanlah seorang anak kecil lagi yang bisa memiliki dunia dalam genggaman jari yang selalu memiliki impian besar disetiapnya.

TIME FLIES SO FAST...

Dari  tulisan gak guna karena banyak menyadari hal-hal yang tak perlu, aku hanya berharap sejauh apapun waktu akan merubahku, akar batang pola pikirku tak akan terubah, tak akan lekang oleh waktu. aku berharap walaupun sifatku, fisikku, penampilanku atau bagaimanapun aku nantinya, aku tetaplah aku, yang memiliki imajinasi besar disetiap sela sel-sel otaknya.

TIME FLIES SO FAST..

Yah, selain itu aku juga menyadari bahwa orang datang dan pergi. Orang-orang yang dulu bersamaku, yang selalu menemani hari-hariku dikala itu sudah bercerai berai kesegala arah.
Aku berjalan kearahku sendiri begitupun mereka. Hanya kembali dan berkumpul kerumah ketika sudah saatnya beristirahat sejenak dari perjalan tadi.
Aku menyadari bahwa aku sudah bertemu dengan banyak orang, sangat banyak orang. Dengan berbagai sifat, karakter, penampilan, fisik dan hal-hal lainnya yang tentunya sangat  berbeda-beda. Bertemu banyak orang itulah yang membuatku banyak memahami bagaimana cara berkomunikasi dengan tiap-tiap orang, aku menyadari bahwa semua orang berbeda walau kadang aku yang keparat ini tak mau memahaminya. Selain itu, waktu ke waktu aku menyadari bahwa aku adalah orang yang bagaimana dari lingkungan pertemananku. Aku menyadari bahwa mereka secara tak langsung membantu waktu dalam membentuk diriku yang sekarang. Dulu ketika kecil aku orang yang pendiam, yang kata emak ketika aku kecil berada dirumah nenek aku hanya berani melihat keluar dengan mengintip di daun pintu. Sekarang justru sangat berkebalikan dengan aku kecil dulu, entah apa yang terjadi hingga aku menjadi seperti sekarang, begitu cepat hingga aku tak menyadari mengapa aku bisa berkebalikan dari aku kecil. sedikit menduga karena pertemanan tadilah yang membuatku begini.

TIME FLIES SO FAST...
Aku berharap, aku tetaplah menjadi aku, yang selalu mencoba memahami walau sering egois diri. yang selalu menghargai pertemanan walau suka seenaknya sendiri.
Aku berharap aku tetaplah menjadi aku walau sekejam apa perubahan yang dibuat waktu.


-FIN-



Kopi dan Kue

Belajar dari buaian hingga ke liang lahat---

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama