Tugas Bahasa Indonesia | Contoh Puisi [Tema:Perpisahan Kelas XII]

Ratusan Arah
Oleh : Sulthan Salsabil Neza

Tak akan pernah bisa diukur
Jalan setapak yang telah kami lewati
Yang menelurkan bait demi bait memori
Di setiap bekas jejaknya
Tak akan bisa ditarikh berapa lama kami dijalan setapak ini
Tarikh hanyalah sebuah bilangan bertanda memori baru
Memori yang hanya akan terlupa ketika matahari bersinar dimalam hari
Ataupun ketika hujan tak lagi barupa sebuah air
Tatkala akhir perjalanan seperti di pelipis mata
Hanya persimpanganlah yang didapat
Persimpangan yang memiliki ratusan arah
ratusan jalan, ratusan takdir
Sejenak berhenti mengambil nafas
Berpikir, arah mana kah yang akan dipilih?
Sejenak berpikir organ manusia
Mengapa sudah sampai disini? Kami belum siap memilih jalan
Kami masih ingin bersama, tak bisakah kami semua memilih jalan yang sama?
Tak  bisa adalah kata yang sangat menggambarkan pertanyaan seorang manusia
Hati sama punya, jantung sama berdegup
Tetapi pilihan tak akan pernah sama
Satu persatu mulai memilih jalan nya, meninggalkan yang bimbang dibelakang
Tak dapat dipungkiri
Kini semua sudah terpisah ratusan arah
Tak bersama seperti sedia kala
persimpangan ini membuat perjalanan selanjutnya seperti menjadi seorang bujang
Sepi, sendiri sebelum menemukan manusia lainnya
Tetapi, apapun yang terjadi
Mereka tau bahwa kita pernah bersama melewati jalan setapak sebelumnya
Dengan canda tawa yang tak akan pernah lepas dari air mata
Dengan gejolak amarah yang tak akan pernah meninggalkan senyum bahagia
Aku percaya bahwasanya Tuhan maha penyayang
Ia mengumpulkan kita bersama dalam sebuah titik perjalanan kehidupan ini
Agar kebajikan sebuah memori akan selalu lekat dihati kita walau jalan sudah berbeda

Kelak diantara kita akan ada yang bertanya
Bisakah aku kembali? Bisakah aku kembali ke jalan yang tadi hanya untuk bersama mereka walau sebentar saja?
Bagai pungguk merindukan rembulan
Diantara kita hanya bisa maju tanpa mundur selangkah pun seperti pion pada catur
Tetapi masing-masing hati kita tau
Bahwa ikan selalu berada di air, bahwa langit selalu berwarna biru
Seperti memori bersama kalian yang selalu kekal berada di jiwa
Ratusan arah tak akan pernah berarti ketika mengingat sebuah waktu tatkala bersama kalian
Walau tak akan pernah terulang
Syukur adalah ilustrasi ketika pintu-pintu memori kenangan tengah dibuka
Maka berkatalah, sungguh bahagia aku pernah bersama kalian
Jiwa dan raga tak akan pernah bisa melupa

*FIN*