Kompetisi Basket
Selesai ekskul, semua anggota ekskul basket diminta Pak Debi berkumpul di
pinggir lapangan basket.
“Dua minggu lagi akan ada kejuaraan basket se-Jakarta khusus putri. Dan
sekolah kita sudah memutuskan untuk mengikutinya.”
Riuh tepuk tangan membuat Pak Debi berhenti sejenak.
“Saya putuskan untuk menunjuk…”
Kartika sangat berharap namanya akan disebut.
“Anjelli, Nabila, Ratu, Indah, Rahma, Nadella, Chindy, Rahmi, Rivega dan Rindu . Nanti
sore Bapak tunggu. Kita latihan tiga kali seminggu. Sekiranya cukup sekian yang
dapat Bapak sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.” Pak Debi pun berlalu.
Kartika sangat terpukul ketika namanya tidak disebut. Harapannya pupus
seketika. Sementara nama-nama yang tadi sempat disebut Pak Debi bersorak-sorak
gembira.
Sejak namanya tidak disebut dalam tim inti putri basket. Ia nampak murung.
Jarang sekali berbicara. Teman-temannya sudah paham apa yang tengah melanda
sahabatnya itu. Kartika sempat menceritakan kepada teman-temannya, tapi mereka
bisa apa. Yang bisa dilakukan hanya menghibur Kartika.