3 tahun untuk selamanya [Part 5]

Kompetisi Basket


Selesai ekskul, semua anggota ekskul basket diminta Pak Debi berkumpul di pinggir lapangan basket.
“Dua minggu lagi akan ada kejuaraan basket se-Jakarta khusus putri. Dan sekolah kita sudah memutuskan untuk mengikutinya.”
Riuh tepuk tangan membuat Pak Debi berhenti sejenak.
“Saya putuskan untuk menunjuk…”
Kartika sangat berharap namanya akan disebut.
“Anjelli, Nabila, Ratu, Indah, Rahma, Nadella, Chindy, Rahmi, Rivega dan Rindu . Nanti sore Bapak tunggu. Kita latihan tiga kali seminggu. Sekiranya cukup sekian yang dapat Bapak sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.” Pak Debi pun berlalu.
Kartika sangat terpukul ketika namanya tidak disebut. Harapannya pupus seketika. Sementara nama-nama yang tadi sempat disebut Pak Debi bersorak-sorak gembira.
Sejak namanya tidak disebut dalam tim inti putri basket. Ia nampak murung. Jarang sekali berbicara. Teman-temannya sudah paham apa yang tengah melanda sahabatnya itu. Kartika sempat menceritakan kepada teman-temannya, tapi mereka bisa apa. Yang bisa dilakukan hanya menghibur Kartika.