Editan naskah "Berdiri diatas badai" karya Rini Fardhiah untuk 18 orang

BERDIRI DIATAS BADAI
Para tokoh :
*      GheaNovera Yolanda –Yonamasakini
*      DindaLeoniPutri – Yonamasalampau
*      PutiMahliga – Lilimasalampau( PSK )
*      Ines Rahayu – Lilimasakini ( Eks-PSK )
*      FanyBerlianiPutri – Vemasalampau ( PSK )
*      Fefa Arista Ibtisamah – Vemasakini ( Eks-PSK )
*      KurniaWulansari – Rumi ( Eks-TKW )
*      WidianPratama – Alvin ( Pelanggan )
*      Miza Ari Oktofmi – Izan ( Pelanggan )
*      Erin Setiani – Raiya ( Mahasiswi S2 Indonesia di Hong Kong )
*      SulthanSalsabilNeza – Rayi ( Mahasiswa S2 Indonesia di Hong Kong )
*      Iren LafeniaDesti – Mami Chu
*      MutiaLailatulNurhijas - Nur ( Agen TKI di Hong Kong )
*      M.Cadillac Al-Razaq – Wang Ji ( Tuan Muda )
*      Adi Putra Sandika – Mr.Bruce Sr. ( Tuan Besar )
*      InekeAyuCantika – Ika ( Eks-BuruhMigran )
*      WidiaWulandari – Wiwid (Eks-BuruhMigran )
*      FadhilHidayat – Genji ( AgenTKI di Hong Kong )

Yona seorang perempuan muda seorang EKS-TKW Hong Kong yang pulang ketanah kelahirannya, Malang, JawaTimur, karena tidak tahan melihat berbagai ketidakadilan yang dialami para TKI.
Sebelumnya, ketika masih remaja ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sebuah rumah seorang EKS-PEJABAT yang penyakitan di Jakarta. Lalu ia diperkosa oleh anak pejabat tersebut hingga mengandung.
Yona kemudian diusir, karena tidak mau menuruti perintah majikannya untuk menggugurkan kandungannya itu.Yona pulang ke kampungnya dan ia melahirkan disana. Lalu memutuskan pergi keluar negeri Hong Kong untuk menjadi TKI dengan harapan kehidupan ekonomi nya bias menjadi lebih baik.
Hidup diluar negeri sebagai buruh migrant tidaklah mudah. Banyak hal dan kebijakan pemerintah yang merugikan buruh migran. Yona dan buruh-buruh migrant lainnya sering sekali melakukan unjuk rasa untuk membelahak-hak mereka sebagaikaum buruh.
Lalu pada akhirnya disinilah Yona, di kampungkelahirannya, Malang, JawaTimur membuka ebuah HOME INDUSTRY kecil-kecilan dengan memperkerjakan para EKS-PSK dan EKS-TKW.
HOME INDUSTRY ini kemudian berkembang dan menjadi inspirasi bagi kaumnya bahwa perjuangan, persamaanhak, intinyabukanberteriak-teriak tetapi dengan sikap dan tindakan untuk membuatdiri setara dengan kaumlaki-laki.

AdeganPertama:Kedengaransuararamaiperempuan yang sedangasyikmerumpisambiltertawaterkekeh-kekeh. Yonadanparapekerjanya( EKS-PSK dan EKS-TKW ) sedangbekerjasambilberbincang-bincang.
Attention :LilidanVe yang berperandisiniadalahLilidanVemasakini!

Wiwid :Aduh, kayaknyaakukepinginnikah!
Rumi :Nikahemangnyacintaadatoh?
Lili :Cinta? Ah, gombalitu.
Ve :Iya, gombal! Menurutsayasihcintaituhanyasebuahpermainan yang sering kali dipermainkanterutamabagikaumlaki-laki.Setelahdiapuas, pastikitakaumwanitaditinggalkan!
Ika:Jadimenurutmbakcintaituenggakada?
Lili :Ya, enggakada
Wiwid:Apabenercintaituenggakada? Akukok kayak nyakurangpercayatoh!
Rumi : Tanya MbakYonaajalah.
Ika : Tanya siapa?
Ve : ( MENOLEH KE ARAH MBAK YONA YANG JUGA SEDANG SIBUK BEKERJA ) Tanya keMbakYona.
Wiwid :Mbak!Mbak!Mbak! ( YANG DIPANGGIL TIDAK MENDENGAR, KERENA BEKERJA SAMBIL MELAMUN. LALU PARA PEKERJA BERTERIAK BERSAMA-SAMA )
Semua :MbakYonaaaaa!
Yona: ( TERKEJUT ) Kenapasihteriak-teriak?
Lili :Bagaimanambak? MenurutmbakCintaituadaenggaksihmbak?
Yona : ( MEMBELALAKKAN MATA NYA ) Cinta? Kenapananyacintakeaku?Akugakngertimasalahcinta! ( TERTAWA PAHIT ) Akugakpernahpacaran! Gakpunyapengalamanapa-apa!
Ve :Tadi ( MENUNJUK KE WIWID ) diabilangdiamaukawin, jadiakutanyakedia, emangcintaituada?
Lili :Iya, ditanyamalahgakbisajawab. Masapertanyaansemudahitugakbisadijawabsih, bagaimanamungkinbisakamungomonginmasalahcinta?
Wiwid :Lho.lho. Piyetoh?Siapa yang ngomongincinta?( MARAH )Dari tadiituakungomonginpernikahan! Ngomonginkawin! Bukannyacinta!
Rumi :Yowis! Apasihbedanyapernikahandengancinta? Bagiku, cintaituenggakada! Jadibuatapakawin! ( MELEMPAR BARANG YANG SUDAH IA BUAT KE TUMPUKAN BARANG-BARANG YANG LAIN )
Ika : ( MENGGELENG-GELENGKAN KEPALA ) Buatapa?
Ve : ( MEMUKUL MEJA ) Sampeanenggaksadarsih! Pernikahanadalahinstitusikapitalisme yang munafik!
Rumi :Apa? Institusikapitalisme?( TERTAWA TERBAHAK-BAHAK ) Mbaksadardiriajalah! SampeanituCumabekas WTS! Ngomonggakusahtinggi-tinggi!
Lili : ( BERKACAK PINGGANG ) Eeh, harusnyaandajugasadardirilah! Dasarbekasbabu! Percumaajajauh-jauhkeluarnegeriCumajadibabu!
Yona :Udah, udah, cukup! Apa-apaansih! Kita semua yang adadisinisatunasib!
Wiwid :Betul!
Ika :Satuperjuangan!
Semua :Betul!
Yona : Kita harussalingdukung, bukannyamalahpadaribut!
Ve :Iyambakmaaf!
Yona : ( BERKATA DENGAN PERLAHAN ) Ngomong-ngomong, tentangpernikahanadalahinstitusikapitalisme yang munafik. ( KEPADAVe ) Kamudapat kata-kata itudarimana?
Ve :Itumbak, waktuitu . . . . . ( EKS-PSK TERKENANG MASA LALU )


AdeganKEDUA :Sebuahkompleks WTS. Dikamarituadaseorang PSK danseorangPelanggannya yang tampakseperti orang penting.

BAGIAN YANG TERANG IALAH PANGGUNG SEBELAH KIRI, YAITU SEBUAH KAMAR DI
SEBUAH KOMPLEKS WTS. DI KAMAR ITU ADA SEORANG PSK DAN SEORANG
PELANGGANNYA YANG TAMPAK SEPERTI ORANG PENTING
.
Attention : Ve yang berperan disini adalah Ve masa lampau!

Ve : Mas, mas cinta saya enggak sih, Mas?
Alvin : Ya cinta dong, Sayang.
Ve : Kalau begitu nikahin saya dong, Mas. Saya bosan terus-terusan jadi pelacur.
Alvin : Buat apa menikah, Sayang? (MEMAKAI DASI DI DEPAN CERMIN) Pernikahan itu adalah institusi kapitalisme yang munafik!
Ve : Apa benar itu, Mas?
Alvin : (SAMBIL TERSENYUM DI DEPAN CERMIN) Demikian sabda Simone De Behavoir.
Ve : (MEMBANTU MEMAKAIKAN DASI PELANGGANNYA) Simone De Behavoir itu siapa sih, Mas?
Alvin : (SAMBIL MENYISIR RAMBUT) Dia seorang filsuf.
Ve : Filsuf? Jangan-jangan dia orang gila, Mas.
Alvin: Kalo enggak gila, bukan filsuf namanya.
Ve : (MEMBANTU MEMAKAIKAN JAS PELANGGANNYA) Kita juga bisa bikin sabda sendiri, Mas.
Alvin : Sayang, ada pameo yang mengatakan bahwa pernikahan adalah hubungan laki-laki dan perempuan bodoh. Mengapa bodoh? Karena mereka percaya adanya cinta, Sayang. Kamu tahu? Hanya orang bodoh yang percaya adanya cinta. Kenapa harus menikah jika sekedar untuk meneruskan keturunan? Atau bila hanya untuk mendapatkan justifikasi dari yang namanya agama untuk bisa melakukan persetubuhan! Menurut para antropolog, agama hanyalah produk kebudayaan manusia sama dengan animisme dan dinamisme.
Ve : Apa saya bodoh, Mas? Karena saya percaya dengan adanya cinta?
Alvin : Kamu pintar, Sayang. Buktinya kamu selalu bisabuat mas bahagia.
Ve : Apa maksud mas, saya pintar di atas ranjang?
Alvin: Iya sayang. Kamu pintar. Ya sudah mas pergidulu. Ada rapathariini. Besok mas datanglagi.

Adegan KETIGA
PELANGGAN KELUAR KAMAR. LALU PSK MEREBAHKAN BADANNYA DI TEMPAT
TIDUR . TATAPANNYA KOSONG MELIHAT KE LANGIT-LANGIT PANGGUNG. TAK
BEBERAPA LAMA KEMUDIAN MAMI PENGELOLA KOMPLEKS WTS MASUK.
Attention : Ve dan Lili yang berperandisiniadalah Ve dan Lili masa lampau!

MAMIChu : (BERTEPUK TANGAN) Ayosiap-siap. Pelanggandatanglagi. Semuapelanggankitaorangpentingjadiberikanservis yang memuaskan. (MENGACUNGKAN JEMPOL) Siip? Okey!
Ve : Saya capekmi!
Mami Chu :Hah? Capek? Kalaugak cari duitkamumaumakanapa?
Ve :Suruh aja si Lili mi. Akucapek!
Mami Chu : Mana Lili?
Ve :Itudisana.
Mami Chu : ( MENARIK TANGAN LILI SEHINGGA MEMBUAT TANGAN NYA MEMERAH ) Heilili! Sinikamu. Kamuharusmelayani para pelanggankitajangansampaidiakecewa.
Lili :Iyami! Lili pastikansemuanyaakanterlaksana. Mami mauduitkan! Saya akanberikanuang yang banyak.
Mami Chu :Bagus, mami senangsekali!

Adegan KEEMPAT
MAMI PENGELOLA KOMPLEKS WTS KELUAR. TAK BEBERAPA LAMA KEMUDIAN MASUK
SEORANG PRIA BERJAS DENGAN PENAMPILAN PERLENTE.
Attention : Lili yang berperandisiniadalah Lili masa lampau!

Lili :Ooh Mas, kangen! Ke mana aja, sih?
Izan:Maklum, Sayang.
Mas orang sibuk, terbang dari satu kota ke kota yang lain. Dari satu negara ke negara yang lain, ya seperti ini jadinya. Tapi kan mas sekarang udah ada di sini.
Lili : Mas, kalau begitu bawa saya ke mana pun mas pergi, Mas. Kita nikah yuk, Mas. Kita punya anak dan hidup berbahagia.
Izan : Sayang, kata Schopenhour hidup itu adalah penderitaan. Mas jadi berpikir jangan-jangan perkawinan adalah lembaga pelanggengan penderitaan.
Lili : Mas ini, mas pikir nikah itu bikin kita sengsara dan menderita? Mas, nikah itu justru bikin kita gak perlu mikir-mikir lagi! Itu kalau nikahnya benar.
Izan: (TERTAWA TERBAHAK-BAHAK) Oh sayangku manisku yang lucu, cobalah ajarkan ke mas, bagaimana bisa kita tak perlu berpikir dengan menikah?
Lili: Mas, ini kan hanya persoalan sederhana saja. Nikah, no problem, sederhana saja. Siapa yang membuat masalah? Kan manusianya sendiri. Nikah kok pake mikir-mikir segala.
Izan: (MENGGELENG- GELENGKAN KEPALA TANDA TAK SETUJU) Enggak, enggak, enggak semudah itu. Nikah itu rumit, Sayang. Rumit! Menikah itu bukan hal yang sederhana. Enggak ada waktu mikirin masalah nikah. Mas sudah bekerja banting tulang, tapi kayaknya masih ada yang kurang, mas enggak tahu apa yang mas cari.
Lili : Mas, segala yang mas cari sebenarnyaada di sisilaindarimassekarang. Nahsisilainitutentunya ya manusiaseperti mas, tapijenisnyakebalikan, Jadi pada intinya, yang mas butuhkanadalahmenikah, menyatu, kawin, whatever, denganlawanjenisnya, dan selesailahkekhawatiranmasselamaini.
Izan: (KESAL) Sayang, kamusadarenggak, sih? Hubunganseksualitasituenggakada. Yang adahanyalahhubunganhalusinasi.
Lili : (MARAH. LALU MEMBALIKKAN TUBUHNYA MEMBELAKANGI PELANGGAN) Ah, sudahlah, Mas. Jangansemuanya serba dipelintir!
Izan: (MARAH HINGGA MEMBANTING TUBUH PSK SEPERTI ORANG
KESETANAN DAN BERKATA SAMBIL BERTERIAK)


(PSK YANG DIBANTING ITU TERJEREMBAB. KEPALANYA TERBENTUR SISI TEMPAT TIDUR HINGGA MENGUCURKAN DARAH. IA PINGSAN. PELANGGAN MENATAP PSK DENGAN TATAPAN KOSONG SAMBIL BERKATA LIRIH)

PANGGUNG SEBELAH KIRI PERLAHAN-LAHAN MENJADI GELAP. DAN PANGGUNG
SEBELAH KANAN YANG MERUPAKAN MASA KINI PERLAHAN-LAHAN MENJADI TERANG.

Adegan KELIMA
BAGIAN YANG TERANG IALAH PANGGUNG SEBELAH KANAN, YAITU BAGIAN DALAM
HOME INDUSTRY YONA.
Attention : Lili dan Ve yang berperandisiniadalah Lili dan Ve masa kini!

Lili: (MENANGIS TERISAK-ISAK) Begitulah, Mbak.
Ve: (MENENANGKAN EKS-PSK YANG MENANGIS) Sudahlah. Semuaitu kan sudahberlalu.
Rumi:Iyabenar. Semuaitusudahberlalu.
Ika : (KEPADA YONA) Maaf, Mbak. Kalobolehtahu, bapaknyaRianasiapatoh? Mbakkokenggakpernah cerita.
Wiwid :Iya, Mbak. Benar. Cerita dong kekita-kita, Mbak. Rianakokenggakpernahkelihatanbapaknya. Terustadimbakbilanggakpernahpacaran, tapikok bisa punyaanak?
Rumi : (MEMBENARKAN SAMBIL MANGGUT-MANGGUT) Ho oh, ho oh. Apa bapaknya Riana itu orang Hong Kong, Mbak? Saya denger, mbak pernah jadi TKW ya di Hong Kong?
Ika : (INGIN TAHU) Di Hong Kong itu ngapain aja, Mbak?
Ve : (INGIN TAHU) Iya, iya. Di sana ada musim dingin enggak, Mbak? Terus apa turun salju juga, Mbak?
Lili : (INGIN TAHU) Apa enggak kedinginan di sana, Mbak?
Ve : (INGIN TAHU) Apa di sana banyak WTS juga, Mbak?
Lili : (INGIN TAHU) Kalo jadi WTS di sana, banyak enggak saingannya, Mbak?
Rumi : (INGIN TAHU) Banyak pelanggannya enggak, Mbak?
Yona : Sudah, sudah, sudah! Mana aku tahu? Aku di sana jadi babu! Mana aku tahu kalo melacur di sana banyak saingannya apa enggak? (KESAL) Mana aku tahu di sana itu pelanggannya banyak apa enggak!

SEMUA DIAM. YONA TERMENUNG DENGAN TATAPAN KOSONG. BEBERAPA SAAT KEMUDIAN BARULAH IA MEMBUKA MULUT.


Yona : (BERKATA DENGAN SUARA LIRIH) Sejak usia belia aku sudah merantau ke Jakarta. Di sana aku jadi babu. Ngurus mantan pejabat yang sakit-sakitan. Sebenarnya dia punya istri, orang asing, cantik, tapi karena suaminya sakit-sakitan, akhirnya dia ninggalin suaminya, pulang ke negerinya. Anak laki-lakinya, anak semata wayang, ikut dia pulang ke luar negeri. Anak laki-lakinya itu lebih tua beberapa tahun dari aku. Tujuh tahun kemudian, anak laki-laki itu
sudah bukan anak-anak lagi. Tiba-tiba saja dia datang menjenguk ayahnya.

PANGGUNG SEBELAH KANAN PERLAHAN-LAHAN MENJADI GELAP. DAN PANGGUNG
SEBELAH KIRI YANG MERUPAKAN FLASHBACK PERLAHAN-LAHAN MENJADI TERANG.

Adegan KEENAM
BAGIAN YANG TERANG IALAH PANGGUNG SEBELAH KIRI, YAITU BAGIAN DALAM
RUMAH EKS-PEJABAT. YONA SEDANG BERSIH-BERSIH KETIKA ANAK LELAKI EKS-
PEJABAT MELANGKAHKAN KAKINYA KE DALAM RUMAH ITU. LALU YONA
MENYAMBUTNYA.
Attention : Yona yang berperan disini adalah Yona masa lampau!

Yona : Tuan Muda sudah datang? Biar saya angkat kopernya.
Wang Ji : (TUAN MUDA MENGAMATI WAJAH YONA) Siapa kamu? Apa kamu Yona?
Yona : Ya, Tuan. Saya Yona.
Wang Ji: Well, well, well. Tujuh tahun sudah saya meninggalkan rumah ini. Tujuh tahun saya tidak pernah bertemu kamu. Dan lihat! Tujuh tahun telah membuatmu menjadi seorang gadis yang cantik. (TUAN MUDA MENATAP YONA DAN TANGAN KANANNYA MENCOBA MENGUSAP PIPI YONA)
Yona : Jangan Tuan. (MENCOBA MENGHINDAR DARI TANGAN MAJIKANNYA)
Wang Ji : (PANDANGAN TUAN MUDA MENYAPU SEKITAR) Lihat ini, tak ada yang berubah. Semua perabotan tetap pada tempatnya sama seperti tujuh tahun yang lalu. Kau wanita yang hebat. Kau mampu menjaga semuanya.

 (Wang Ji TERSENYUM BANGGA PADA YONA) MELANGKAH DAN MEMBUKA KAMAR AYAHNYA. TERLIHAT AYAHNYA YANG SEDANG TERTIDUR PULAS, KARENA PENGARUH OBAT. )

Wang Ji : Lihat ayahku. Apa kau ingat Yona? Tujuh tahun yang lalu? Waktu kau dulu pertama kali datang ke rumah ini? (TERSENYUM) Aku ingat, dulu kau masih seorang gadis kecil. Waktu itu aku bilang padamu, kau akan baik-baik saja. Walau kau hanya berdua dengan ayahku, kau akan baik-baik saja. (TERTAWA PAHIT) Lihat, lihat ayahku! Dia tak berdaya. Kau sekarang tahu kan' mengapa aku bilang kau di sini akan baik-baik saja? Ayah tidak akan berbuat macam-macam padamu, karena seperti yang kau lihat ia sakit-sakitan. Oleh karena itulah ibu meninggalkannya. (MENJADI BERANG) Kau tahu? Kau tahu? Suaminya yang sekarang ternyata tak lebih baik dari ayah!
Yona : (CEMAS) Tuan, sebaiknya Tuan istirahat dulu. Mari saya antar ke kamar.

YONA MENGANTAR TUAN MUDA KE KAMARNYA, TAPI TUAN MUDA MENGUNCI KAMAR ITU.

Yona : (BERTERIAK) Jangan Tuan Muda! Ini dosa! Ini dosa! Biarkan saya keluar! Lepaskan saya! Tuan Muda!!! Jangan!!! Tuan Muda!!! Tuan Muda!!!
Wang Ji : Sebaiknya kau diam.
Yona : Tuan jangan!
Wang Ji : Tenanglah yona kamu hanya pembantu disini, kamu takkan hamil.
Yona : Saya tidak mau tuan! Tidak mau.
Wang Ji : Hahaha!

LAMPU PERLAHAN-LAHAN MATI. KETIKA LAMPU HIDUP KEMBALI YONA SEDANG
BERJONGKOK DI DEKAT MEJA. WAJAHNYA DIBASAHI AIR MATA. TAK JAUH
DARINYA ADA MAJIKANNYA, EKS-PEJABAT, DI ATAS KURSI RODA.

Adegan KETUJUH
Attention : Yona yang berperan disini adalah Yona masa lampau!

Mr.Bruce: Apa? Kau hamil? Gugurkan saja! (MENGGELENG-GELENGKAN KEPALA DAN BERKATA SENDIRIAN) Anak lelakiku, anak semata wayang, (BERTERIAK) Wang Ji! Mengapa kau berbuat serendah itu? (MELEMPAR KORAN YANG ADA DI PANGKUANNYA) Bahkan SMU saja kau belum tamat! (BERKATA PADA YONA) Kau dengar? Gugurkan saja kandunganmu itu!
Yona: (KETAKUTAN) Tapi Tuan Besar, saya tidak mau menggugurkan anak ini. (MENGELUS-ELUS PERUTNYA) Saya akan merawat anak ini.
Mr.Bruce : (BERTERIAK) Aku bilang gugurkan!
Yona : (MENANGIS TERISAK-ISAK) Tapi Tuan, anak ini punya hak untuk hidup!
Mr.Bruce : (MELOTOT) Hak? Apa yang kau tahu tentang hak? Aku tak menyangka orang yang tak pernah mengenyam pendidikan sepertimu bisa berbicara mengenai hak. Aku beritahukan padamu, hak itu selalu berjalan beriringan dengan kewajiban. Kalau anak itu punya hak, jadi
apa kewajiban dia?
Yona : Kelak bila ia sudah dewasa, ia akan punya kewajiban.
Mr.Bruce : (MARAH) Aku bilang, hak beriringan dengan kewajiban. Kalau jawabanmu `kelak', itu berarti tidak beriringan. Jadi, gugurkan dia! Dia tidak punya kewajiban apa-apa, itu berarti
dia juga tidak punya hak apa-apa.
Yona : (TERISAK-ISAK) Tapi, saya tidak mau, Tuan.
Mr.Bruce : (BERTERIAK) Kalau begitu, silahkan kamu angkat kaki sekarang juga!
Wang Ji : Yona! Maafkan aku.
Mr.Bruce : Wang Ji! Kamu tak perlu meminta maaf.
Yona : Tuan Muda tak perlu minta maaf.
Wang Ji : Tapi....
Yona : Tuan muda hanya perlu berjanji, tuan muda tak perlu melakukan ini lagi ke wanita lain, karena siapapun wanita punya harga diri sekalipun seorang pembantu.


YONA SEGERA BERGEGAS KE KAMARNYA UNTUK MENGEMASI BARANG-BARANG. TAK
BEBERAPA LAMA KEMUDIAN IA KELUAR DARI KAMARNYA DAN MENGHADAP
MAJIKANNYA, TAPI MAJIKANNYA ITU MEMALINGKAN WAJAHNYA. YONA BERDIRI
TERPAKU MENATAP MAJIKANNYA.
PANGGUNG SEBELAH KIRI PERLAHAN-LAHAN MENJADI GELAP. DAN PANGGUNG SEBELAH KANAN YANG MERUPAKAN MASA KINI PERLAHAN-LAHAN MENJADI TERANG.

Adegan KEDELAPAN
BAGIAN YANG TERANG IALAH PANGGUNG SEBELAH KANAN, YAITU BAGIAN DALAM
RUMAH HOME INDUSTRY YONA.
Attention : Lili dan Ve yang berperan disini adalah Lili dan Ve masa kini!

Wiwid : (INGIN TAHU) Jadi mbak diperkosa?
Rumi : (INGIN TAHU) Jadi mbak diusir tanpa uang pesangon?
Ika : (INGIN TAHU) Jadi mbak enggak mau gugurin kandungan mbak?
Ve : (INGIN TAHU) Jadi Riana lahir tanpa bapak?
Lili : (INGIN TAHU) Terus, Mbak? Terus? Kelanjutannya bagaimana?
Ika : (INGIN TAHU) Terus mbak ke Hong Kong-nya kapan toh?
Lili : (MEMBENARKAN) O iya, benar. Jadi mbak ke Hong Kong-nya kapan? Mbak di sana jadi TKW ya, Mbak?
Yona : Iya, setelah melahirkan Riana, aku pergi mengadu nasib ke negeri orang. Aku berharap kehidupan ekonomiku sedikit jadi lebih baik.
Wiwid : Kenapa pergi, Mbak? Bukankah mbak punya ladang?
Yona: Ladang sudah ndak subur lagi. Humusnya kanyut terbawa banjir setiap penghujan tiba.
Lili : (BERBICARA SENDIRI) Kenapa bisa begitu, ya?
Yona : Penebangan liar merajalela di mana-mana. Hutan jadi gundul. Makanya terjadi banjir.
Banjir itulah yang membawa pergi humus-humus di ladang kita.
Rumi : Akhirnya ladang kita jadi enggak subur lagi ya?
Ve: Iya, kamu gitu aja kok enggak tahu, sih?
Rumi : (KESAL) Ya aku kan jadi TKW di Arab, mana aku tahu masalah sawah dan ladang.
Ika : Iya ya, yang kamu tahu cuma kurma!
Lili : Jadi mbak terpaksa pergi ya, Mbak?
Yona : (MENGUSAP AIR MATA) Iya, biar bisa makan.
Ve : Terus mbak kerja di sana berapa tahun toh, Mbak?
Yona : Aku di Hong Kong cuma dua tahun. Aku ndak memperpanjang kontrak lagi.
Ika : Enak ndak mbak kerja di sana?
DIAM SESAAT.
Yona : Di sana itu . . .

PANGGUNG SEBELAH KANAN PERLAHAN-LAHAN MENJADI GELAP. DAN PANGGUNG
SEBELAH KIRI YANG MERUPAKAN FLASHBACK PERLAHAN-LAHAN MENJADI TERANG.

Adegan KESEMBILAN
YONA YANG TAK TERIMA GAJINYA DIPOTONG, DIA PUN MENCOBA MELAPORKAN KEPADA AGEN TKI DI HONG KONG.
Attention : Yona yang berperan disini adalah yona masa lampau!

Yona :  Pak, kenapa gaji saya dipotong? Saya mau makan apa pak?
Genji : Itu sudah kebijakan pemerintah, mbak.
Yona : Tapi saya sudah menyetor devisa setiap bulan, tapi kenapa hidup kami tidak pernah sejahtera malah tambah parah?
Nur : Maaf mbak. Bukan keinginan kami untuk seperti ini, kalo mbak mau marah marah saja kepada pemerintah jangan kepada kami. Kami hanya menjalankan tugas!
Yona : ( MENGGUBRAK MEJA ) kalian jangan main-main, kalian ditugasi pemerintah untuk mengatur kami para buruh dan TKW. Jangan sembunyi wajah seperti ini.
Genji : ( MULAI KESAL ) Mbak jangan marah-marah kalau mbak mau protes, protes saja kepada pemerintah.
Nur : Ya! Sana demo aja kalau berani. ( MENUJU KE ARAH BELAKANG )
Yona : Oke! Saya akan demo.
Genji : Silahkan saja, babu sepertimu tak kan bisa menggeser sebuah kebijakan.
Yona : Jangan remehkan saya, walau begitu saya akan tetap berdemo.
Nur : Boleh saja, tapi jangan lupa kemasi barang-barang mu karena kau pasti akan dideportasi kembali ke INDONESIA.
Yona : Oke! ( LANGSUNG KELUAR RUANGAN )
Genji : ( GELENG-GELENG KEPALA )

Adegan KESEPULUH
BAGIAN YANG TERANG IALAH PANGGUNG SEBELAH KIRI, YAITU SISI JALAN DI
HONG KONG. YONA DAN SEKUMPULAN BURUH MIGRAN SEDANG MEMBICARAKAN
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PEMERINTAH SETEMPAT DI HONG KONG.

Yona : Kita harus menolak rencana pemotongan gaji buruh!
PARA BURUH : Ya! Tolak rancangan peraturan pemerintah setempat!
Tolak! Tolak!! Tolak!!!

YONA DAN PARA BURUH MELAKUKAN MARCH-PARADE, MEMPERJUANGKAN PENOLAKAN ATAS RENCANA PEMOTONGAN GAJI BURUH. LALU LAMPU PERLAHAN MATI DAN KETIKA LAMPU MENYALA YONA DAN PARA BURUH SEDANG DUDUK DI PINGGIR
JALAN.

Raiya : Rayi, sepertinya ada orang yang sedang demo!
Rayi : Ya, dan kelihatannya mereka orang INDONESIA
Raiya : Hufft, usaha mereka pasti sia-sia.
Rayi : Ya, mari kita bicara pada mereka.
Raiya : Pasti mereka gak mau
Rayi : Kalau begitu mari kita bantu, betapa sia-sianya demo
Raiya : Hmm, terserah deh
Rayi : Oke!

Adegan KESEBELAS
Yona: (MENGGELENG- GELENGKAN KEPALA) Sayang sekali, Teman. Protes kita waktu itu rupanya tidak digubris. Upah kita tetap dipotong.
PARA BURUH : Kita jangan menyerah!
Yona : Ya, kita jangan menyerah! Kita harus terus berjuang!
PARA BURUH : Berjuang! Terus berjuang!

Adegan DUA BELAS

DUA ORANG MAHASISWA (RAIYA DAN RAYI) LEWAT DI TEMPAT ITU DAN MEMPERHATIKAN BURUH MIGRAN.
Attention : Yona yang berperan disini adalah yona masa lampau!

RAIYA :Mbak, kalau boleh Raiya berkomentar, lebih baik tidak usah
protes.
Yona : Enggak usah protes, kenapa?
RAYI : Enggak ada gunanya, Mbak.
Yona : Enggak ada gunanya?
RAIYA : Iya, yang namanya kebijakan, susah digeser, Mbak.
Yona : Tapi saya sebagai buruh harus berjuang. Kalau upah kami terus-terusan dipotong, mau makan apa coba?
RAYI : Itulah, Mbak. Jadi buruh migran memang seperti itu.
Yona : Upah kami itu dipotong PJTKI, dipotong di sini, dipotong di situ.
RAIYA : Kalau mau berjuang, silahkan berjuang, tapi Raiya tidak yakin akan ada perubahan.
Yona : Kami akan terus berjuang, Raiya. Akan terus berjuang. Ya sudah, kami mau demo lagi.
RAYI: Mbak tidak percaya? Mari saya bantu demo, biar mbak tahu betapa tdk bergunanya kita demo!


Adegan TIGA BELAS
YONA, RAIYA, DAN PARA BURUH SERTA RAYI MENYERBU KE DEPAN KEDUTAAN. TERJADI KONTAK FISIK DENGAN PARA PETUGAS KEAMANAN.

Yona : Kembalikan upah kami seperti semula! Jangan dipotong! Dan hapus retribusi!
RAIYA :Bring back HK$3,670! Abolish the levy!
Yona : Kami menuntut keadilan!
PARA BURUH : Ya! Kami menuntut keadilan!
Rayi: Return of the HK$3,670 minimum wage for foreign domestic workers and abolish of the levy imposed on employers of foreign domestic workers!
Yona :Janganperkosahak kami!
RAIYA : The call for bringing back our wages to HK$3,670 is reasonable and just! Not only is it due to the gradual recovery of Hong Kong's economy but to the justness of our demand!
Yona: Jangan melakukan diskriminasi terhadap kami! Kami pekerja, bukan budak!
PARA BURUH : Ya! Kami pekerja, bukan budak! Kembalikan upah kami!
Kembalikanhak kami!
Rayi : One year implementation of the wage cut and the levy is enough to show that these decisions of the Hong Kong government are unjust, immoral, illegal and discriminatory.
Yona :Janganlanggarhak-hakburuh se-dunia!
PARA BURUH :Ya!
Yona :Pemerintahjanganmenyimpangdariinstitusi standard OrganisasiBuruh Se-dunia!
PARA BURUH :Ya!
Yona :Bilaprotes kami di sinitidakdidengar! Ituberarti kami akanberjuangkemarkas ILO! OrganisasiBuruh Se-duniaakanmendengarkansuara kami! Kami akankeJenewauntukmemperjuangkanhak-hak kami!
RAIYA : We pointed out that our present wage is first, equivalent to the 1992 nominal wage level not to mention the inflation and price hikes of consumer products; second, not at par with the multiplicity of their work and the fact of their being on 24-hour call
RAYI : and third, unjust and discriminatory and violates the international labour
rights and standards set by institutions like the International Labour Organization.

LAMPU PERLAHAN MATI. KETIKA HIDUP KEMBALI ADA YONA DI SISI JALAN
ITU. YONA TERLIHAT KACAU. LALU BICARA SENDIRIAN.

YONA : Raiya Rayi, di mana kalian ? Kalian berdua benar. Yang namanya kebijakan itu susah digeser. Kalian berdua memang pintar, kalian lebih mengerti, makanya kalian berdua dapat beasiswa kuliah S2 di sini. sedangkan aku? Aku jauh-jauh datang ke sini cuma jadi babu . Jadi babu! (SALJU PERLAHAN MULAI TURUN) (BERKATA DENGAN TATAPAN KOSONG)
Pergi merantau para perempuan karena kemiskinanlah yang membawanya ke perantauan.
Tinggalkan suami dan buah hati dambaan. Sanak saudara kampung halaman. Tak merasa lemah sebagai perempuan. Memburu cahaya menerobos kegelapan. Telusuri waktu yang terus berjalan. Dengan beratap malam penuh kedukaan. (TERSENYUM GETIR) Raiya Rayi, lika-liku kembara TKW penuh harapan. Walau dibalut segala duka pengorbanan. Tegakkan kepala, hati
kokohkan. Kemiskinan haruslah dilawan.
(MENGGIGIL KEDINGINAN KARENA SALJU DAN ANGIN MALAM)
Raiya Rayi, sudahlah diri ini dibantai kemiskinan. Agen pengirim tenaga kerja menggerogoti upah kerja bulanan. Saat majikan hilang rasa kemanusiaan, agen sembunyi wajah, cuci tangan.
(MELANGKAH KE TENGAH PANGGUNG BAGIAN KIRI)
Di negeri rantau TKW dicekik pajak penghasilan. Keluh kesahnya hanya dianggap angin
buritan . (MENDENGUS) Ini cerita biasa bagi TKW, Raiya Rayi, tapi bukan guyonan! Berita aneh pun tiadalah bukan.
 (BERTERIAK SAMBIL MENANGIS) Janji pejabat negeri tinggallah janji dari tahun ke
tahun. Memperbaiki keadaan negeri hanya bualan. Negeri makmur hanya isapan! Sementara TKW terus menyetor devisa, entah ke mana dilarikan. (BERKATA LIRIH) Raiya Rayi, kian berbondong pergi merantau para perempuan. Terdengar isak tangis mereka bertahun-tahun.
(MARAH) Dicabik agen tenaga kerja, disiksa majikan, dicekik pajak penghasilan. Raiya, demi kesejahteraan keluarga kami rela berkorban. (LEMAS) Raiya, pergi merantau para perempuan. Meniti jembatan penuh cobaan. Deritanya dianggap angin buritan. Entah akan berlangsung
sampai kapan.

PANGGUNG SEBELAH KIRI PERLAHAN-LAHAN MENJADI GELAP. DAN PANGGUNG
SEBELAH KANAN YANG MERUPAKAN MASA KINI PERLAHAN-LAHAN MENJADI TERANG.

Adegan EMPAT BELAS
BAGIAN YANG TERANG IALAH PANGGUNG SEBELAH KANAN, YAITU BAGIAN DALAM
HOME INDUSTRY YONA.


Ika : (MENGUSAP AIR MATANYA) Ndak nyangka aku. Ternyata mbak punya kisah sesedih ini.
Ve : Setidaknya mbak beruntung, pulang ke tanah air dalam keadaan selamat.
Rumi
: Kita semua yang ada di sini beruntung.
Wiwid: Betul!
Lili : Terus, setelah mbak membuka home industry ini yang memperkerjakan mantan pelacur dan TKW, apa sih mbak, yang sudah mbak dapetin?
Yona : Aku jadi sadar bahwa perjuangan, persamaan hak, intinya bukan berteriak-teriak, tapi dengan sikap dan tindakan untuk membuat diri kita setara dengan kaum laki-laki. 



Lampiran :

Foto kelompok saat melakukan teater