Ini adalah cerita gue dengan seorang sahabat yang paling gue bisa percaya, Adji . Cerita ini tak sengaja nyempil di dalam percakapan kami saat diatas motor ketika pulang sekolah . Cerita ini mucul karena tanpa sengaja kami mempunyai masalah yang sama, yaitu mengharapkan seseorang yang salah, kami tau itu tetapi kami tetap terus bertahan dengan harapan seakan-seakan mereka akan meninggalkan 'kekasih' mereka saat ini dan mencoba untuk berpaling kami . Kami seperti ini bukan kami tidak laku, sampai-sampai mengharapkan kekasih orang, tetapi kami seperti ini karena kami mempunyai luka yang sangat dalam di masa lalu ketika kami menjalani hubungan dengan kekasih terakhir masing-masing . (Cerita tentang luka kami berdua akan diceritakan di cerita selanjutnya)
Karena luka itu lah kami tidak ingin menjalin hubungan dengan cewek yang salah, kami tidak ingin merasakan sakit yang terjadi setelah sakit, kami hanya ingin merasakan kebahagiaan, memang jikalau kami pacaran dengan mereka yang kami harapkan pasti akan putus juga, tapi setidaknya kami ingin bahagia dalam menjalani hari-hari kami dengan mereka sebelum hari 'putus' itu datang .
Karena luka itu lah kami tidak ingin menjalin hubungan dengan cewek yang salah, kami tidak ingin merasakan sakit yang terjadi setelah sakit, kami hanya ingin merasakan kebahagiaan, memang jikalau kami pacaran dengan mereka yang kami harapkan pasti akan putus juga, tapi setidaknya kami ingin bahagia dalam menjalani hari-hari kami dengan mereka sebelum hari 'putus' itu datang .